Tips Cerdas Mengelola Tim Milenial

Tips Cerdas Mengelola Tim Milenial

loops.id
loops.id

Ada istilah karyawan milenial vs boomer yang berarti generasi muda dan tua. Keduanya memiliki karakter berbeda saat bekerja. Perusahaan harus mampu mengelola tim secara efisien dan efektif terutama jika mayoritas berisi milenial. Mereka merupakan generasi yang tumbuh di era teknologi komputer dan internet. Pada umumnya, karyawan seperti ini sangat senang bekerja secara dinamis misalnya di bagian customer service. Untuk memastikan para customer memperoleh layanan terbaik dan setiap cs mampu bekerja sesuai tugasnya, perusahaan atau bisnis dapat memanfaatkan Loops.

Beberapa Cara Mengelola Tim Milenial

Platform yang baru saja disebutkan memiliki fungsi mengatur traffic ke setiap cs. Misalnya, bisnis toko online memiliki admin dan cs di setiap social media. Akan tetapi, hanya satu atau dua yang menerima traffic dan layanan cukup tinggi. Agar merata dan masing-masing cs bekerja optimal, pemilik memanfaatkan layanan tersebut. Bayangkan jika cs adalah kaum milenial dan jarang sekali ada customer. Mereka mudah bosan dan cs yang lain justru mengalami kelebihan bebas. Kaum milenial ini senang dengan tantangan jadi Loops menjaga motivasi kerja sehingga omset bertambah. Untuk mengelola tim tersebut, simak beberapa tips berikut ini.

1. Kerja tim

Customer service adalah bagian dari kerja tim. Generasi mudah masih memiliki energi untuk mengerjakan sesuatu. Mereka juga senang melakukan kerja tim. Ada baiknya perusahaan memberikan tugas atau proyek yang membutuhkan tim kepada mereka. Di bidang cs, toko online dapat melakukan scale up cs dengan penambahan karyawan milenial baru sehingga mereka dapat menemukan solusi dan menyelesaikan tugas dengan efektif.

2. Internet, teknologi, dan digital

Bisnis online  semakin marak bahkan perusahaan lama juga mulai terjun di bidang ini. Tentu saja, mereka membutuhkan tim milenial karena sudah terpapar internet dan teknologi. Tip mengelola tim ini adalah memberikan pekerjaan yang terkait teknologi kepada mereka.

3. Aturan kerja

Tim milenial tidak terlalu suka dengan aturan ketat yang sebenarnya tidak perlu. Perusahaan dapat mengendurkan beberapa syarat dan aturan selama masih bisa diterima umum. Mereka akan senang dan lebih giat bekerja.

Para milenial sering berorientasi hasil dan berusaha melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Proses memang penting tetapi mereka lebih fleksibel. Misalnya, jualan online yang ditangani tim ini pasti memakai strategi yang kadang tidak biasa dan sedikit menabrak aturan. Akan tetapi, hasilnya sangat signifikan.

4. Kerja di luar kantor

Kerja fleksibel adalah kesukaan tim milenial. Perusahaan dapat memberikan izin untuk hal tersebut. Selain itu, pekerjaan yang berbasis teknologi misalnya marketing, content creator, dan web developer dapat dilakukan dimana saja. Yang terpenting adalah hasil yaitu jumlah traffic serta mampu membuat winning campaign.

Para marketing ini tidak hanya memakai cara klasik tetapi berekspansi ke social media. Mereka bahkan membuat iklan yang unik dan menarik agar perusahaan mampu memperoleh omzet besar. Di situasi ini, tim milenial sebaiknya diberi hak untuk eksplorasi sebab ide sering muncul ketika keluar rumah atau kantor.

5. Bonus dan gaji

Satu lagi yang milenial suka adalah bonus dan gaji. Berbeda dari generasi tua yang sangat mementingkan masa kerja, tim yang berisi milenial menjunjung tinggi merit. Semakin besar kontribusi dan hasil maka bonus juga bertambah. Inilah kenyataan yang harus dihadapi bagi perusahaan.

Agar bekerja efektif, tim milenial juga membutuhkan tool dan platform yang sesuai dengan kemampuan mereka. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Loops sangat pas bagi perusahaan dan bisnis online yang mementingkan efisiensi. Semua cs mampu bekerja secara efektif dan efisien dengan hasil yang sama tanpa membebani satu dan lainnya. Kondisi ini justru disukai milenial karena skill dan kapabilitas adalah prioritas utama.

Leave a Reply