Memaknai Hari Raya Idul Adha Dan Hikmah Di Balik Penyemblihan Hewan

Memaknai Hari Raya Idul Adha Dan Hikmah Di Balik Penyemblihan Hewan

loops.id
loops.id

Di penghujung bulan juni ini, di tanggal 29 juni 2023 tepatnya 10 Dzulhijjah 1444 H, umat muslim di indonesia akan merayakan hari raya idul adha atau biasa di sebut dengan hari raya qurban. Pada artikel kali ini kita akan membahas sedikit tentang sejarah dan hikmah dari peristiwa besar ini. Di artikel selanjutnya kita akan membahas tentang syarat hewan yang boleh di qurbankan dan rahasia sukses bisnis hewan qurban ya^^

Sejarah Singkat Hari Raya Qurban

Perintah berqurban saat Idul Adha ini bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, yaitu Nabi Ismail untuk menunaikan perintah dari Allah SWT. 

Saat Ismail mulai beranjak remaja, Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam diceritakan sempat bermimpi mengorbankan putra kesayangannya itu dengan cara disembelih. Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam sempat bingung menyikapi mimpinya tersebut. Namun, ia tidak lantas mengingkari mimpinya itu. Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam justru memilih merenung mengenai mimpi tersebut dan memohon petunjuk Allah SWT.

Setelah mimpi yang ketiga, barulah Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam meyakini bahwa mimpi itu merupakan perintah dari Allah dan harus dilakukan. Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang patuh dan taat kepada perintah Allah. Hal ini ditunjukkan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 120 yang artinya:

“Sesungguhnya Ibrahim adalah imam (sosok panutan) yang patuh kepada Allah, hanif (lurus), dan bukan termasuk orang-orang musyrik.” 

Nabi yang memiliki julukan Abul Anbiya atau bapak dari para Nabi ini pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada sang putra nabi ismail ‘alaihis salaam, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 102 yang artinya:

“Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

Melihat ketaatan dan ketakwaan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dan Nabi Ismail ‘alaihis salaam, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail ‘alaihis salaam dengan seekor domba untuk disembelih. Selanjutnya, daging domba tersebut dibagikan kepada umat yang membutuhkan. Itulah asal mula Idul Adha atau hari raya qurban  yang dilaksanakan oleh umat Islam di setiap tahunnya. 

Hikmah di Balik Menyembelih Qurban

Sebagai kaum muslimin, hikmah ibadah kurban sangat terasa, baik bagi para pekurban maupun penerima manfaat. Terdapat banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari ibadah qurban di Hari Raya Idul Adha ini.

Hikmah yang pertama yaitu bentuk syukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan. Kedua, Meneladani ketaatan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam pada saat Allah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih putera satu-satunya yang sangat ia sayangi, Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an nahr (Idul Adha). 

Ketiga, agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang ini membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Jika setiap mukmin mengingat  kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya.

Keempat, ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut.  

Hikmah yang kelima yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan kurban, mengalirkan darahnya dan membagikan dagingnya melainkan untuk mendapatkan ketaqwaan di sisi Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Al- Hajj “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi dari ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (Q.S Al-Hajj:37)

Itulah pembahasan ringkas tentang sejarah dan himah dari peristiwa yang melatarbelakangi adanya hari raya qurban, semoga  ini semakin membuat kita bersemangat untuk melakukan ibadah yang mulia ini. Aamiinn^^

Leave a Reply