Bangun Bisnis Dengan HUTANG, Apakah AMAN?

Bangun Bisnis Dengan HUTANG, Apakah AMAN?

loops.id
loops.id

Saat ini menjadi pengusaha sedang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama kalangan muda. Sedikitnya lapangan pekerjaan dan berkembang pesatnya dunia digital membuat anak muda lebih terbuka matanya untuk melakukan segala hal untuk menjadi sukses, salah satunya dengan berbisinis.  Oleh karena itu tidak heran jika saat ini banyak orang yang sudah sukses menjadi pengusaha di usia muda. 

Memulai bisnis tidaklah mudah,  diperlukan beberapa modal seperti keahlian, tenaga, waktu,  dan strategi yang harus dilakukan dengan benar. Modal yang paling sering menjadi penghambat dimulainya bisnis adalah modal uang, Setuju? Karena sangat dipahami bahwa kondisi ekonomi setiap orang berbeda tapi sama-sama punya keinginan untuk berbisnis.

Nah di fase ini biasanya banyak pebinis pemula yang nekat memulai usaha nya dengan cara berhutang. Ditambah lagi dengan banyaknya aplikasi pinjaman online yang cepat dan mudah cair, yang beberapa tahun belakangan ini sudah cukup berkembang, membuat para calon pebisnis lebih mudah mendapatkan pinjaman produktif untuk modal usaha.

Tapi, banyak diantara pemula  yang sudah mendapatkan modal dengan cara berhutang mengalami masa suram, yang mana bisnisnya ambruk dan meninggalkan hutang yang banyak tanpa tahu bagaimana cara membayar.

Nah di artikel kali ini kita akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan hutang dalam membangun bisnis. 

Kelebihan Berhutang Untuk Modal Usaha

Jika dapat memanfaatkan modal hasil pinjaman secara maksimal, maka usaha yang sudah direncanakan dan siap dimulai akan mudah terealisasi. Beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dari meminjam modal atau berhutang antara lain sebagai berikut.

Pertama, meminjam modal kepada pihak lain dapat memberikan dana secara instan kepada wirausahawan sehingga tidak perlu pusing untuk mencari strategi memulai bisnisnya. Tercukupinya segala keperluan usaha dapat mempermudah proses berjalannya usaha sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Kedua, modal hasil pinjaman itu wujudnya nyata. Dalam artian jumlahnya pasti dan terukur. Jumlah pinjaman modal biasanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan diselaraskan dengan rencana anggaran yang dibutuhkan. Ini cukup memudahkan dalam melakukan perhitungan bisnis.

Ketiga, Mudah mengatur modal kedalam beberapa segmen. Dengan adanya modal dalam jumlah tertentu sekali waktu, dapat memudahkan calon wirausahawan dalam membuat perencanaan anggaran keuangan. Dengan mengelola anggaran keuangan, maka budget dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga modal bisa tersalurkan.

Keempat, punya kesempatan untuk membangun bisnis dengan skala besar dalam satu waktu. Ketika meminjam modal, jumlah yang akan dipinjam pasti sudah ditentukan dan disesuaikan dengan jenis usaha yang akan didirikan. Jika modal yang dibutuhkan untuk menunjang proses berdirinya usaha nilainya tinggi, maka wirausahawan dapat melakukan peminjaman modal dengan jumlah yang besar sehingga tidak perlu merintis usaha dari tingkat paling kecil.

Kelima, dengan meminjam modal dari pihak lain, wirausahawan tidak perlu menunggu modal yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit. Tapi bisa langsung eksekusi bisnisnya dengan modal pinjaman tersebut.

Kekurangan Berhutang Untuk Modal Usaha

Meskipun modal pinjaman menawarkan berbagai macam kemudahan dalam merintis usaha, namun disisi lain  cara pemerolehan modal seperti ini juga memiliki banyak kekurangan. Semua kekurangan pasti membawa resiko yang siap menghadang kapan saja dimasa yang akan datang. Berikut ini adalah beberapa dampak yang akan kamu alami jika  menggunakan modal dari hasil pinjaman.

Pertama, mendapat tanggungan untuk melunasi. Satu hal yang sudah pasti diketahui oleh banyak orang adalah melunasi hutang hukumnya wajib. Berani meminjam berarti juga harus mampu untuk mengembalikan. Hal ini membuatnya harus memutar otak untuk meyeimbangkan kondisi finansial supaya tidak terjadi defisit. Hasil keuntungan dari bisnis pun akan terbelah menjadi dua. Salah satunya adalah digunakan untuk melunasi pinjaman modal.

Kedua, ketika usahanya bangkrut, maka ia masih memiliki punya kewajiban untuk  mengembalikan hutang pinjaman yang digunakan sebagai modal. Resiko ini tergolong menjadi resiko yang sangat berat karena dapat membutuhkan penyelesaian yang sangat panjang. Setiap pelaku usaha yang menggunakan modal usaha dari pinjaman wajib mengetahui resiko ini agar dapat melakukan ancang-ancang jika terjadi hal yang tidak diharapkan diwaktu yang akan datang.

Ketiga, dikejar batas waktu pengembalian hutang yang diambilnya. Setiap lembaga yang memberikan pelayanan pinjaman pasti memiliki peraturan dalam pembayaran. Salah satu peraturan yang umum diterapkan adalah batas waktu tertentu untuk pengembalian. Waktu yang ditentukan bisa secara berkala namun dalam tenggang waktu tertentu. Sebelum melewati batas waktu yang ditentukan inilah wirausahawan wajib melakukan pembayaran pengembalian pinjaman modal.

Keempat, wirausahawan juga diberatkan dengan pembayaran bunga pinjaman. Setiap pelayanan pinjaman yang disediakan oleh suatu lembaga, pasti ada bunga yang harus dibayarkan diluar jumlah pembayaran pinjaman pokok. Ini berarti harus ada dana lebih yang harus keluar dari kas usaha untuk menambah tagihan bunga pengembalian pinjaman modal.

Kelima, dalam proses pinjam meminjam, persyaratan yang diperlukan tidak hanya sekedar data dan validasi terhadap data tersebut, namun juga memerlukan jaminan sebagai syarat cairnya dana yang dipinjam. Jaminan yang biasanya diminta oleh sebuah lembaga peminjaman bisa berupa sertifikat tanah, bpkb kendaraan, dan lain sebagainya yang nilainya setara dengan jumlah modal yang dipinjam. Dengan ini resiko kehilangan aset akan sangat tinggi jika tidak bisa mengembalikan hutang tersebut.

Kesimpulan

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan menggunakan hutang sebagai modal untuk memula usaha bisa dibilang  berimbang. Dalam artian manfaat dan resiko memiliki kedudukan yang setara. Lalu apakah menggunakan modal usaha dari pinjaman/hutang itu baik dan boleh dan aman dilakukan? 

Semua tergantung pada diri kamu sendiri yang bertindak sebagai wirausahawan. Ini adalah soal yakin atau tidaknya terhadap perencanaan usaha yang akan dibangunnya. Semua pilihan pasti ada resikonya namun resiko tidak dapat dipilih. Jika ingin bermain aman, lakukanlah sesuai dengan kemampuan. 

Leave a Reply