2 Oktober yang lalu di nobatkan sebagai hari batik nasional. Penetapan tanggal tersebut tentunya memiliki alasan yang kuat. Lantas bagaimana sejarahnya? Berikut Penjelasannya.
Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional tidak terlepas dari keputusan UNESCO, yang menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda.
Pengakuan dunia internasional tersebut datang usai melalui perjalanan yang panjang. Pada tanggal 4 September 2008, batik didaftarkan pemerintah ke UNESCO. Pemerintah Indonesia harus menunggu empat bulan lamanya hingga akhirnya UNESCO menerima pendaftaran tersebut secara resmi.
Setelah itu, tahap selanjutnya yang ditempuh dalam proses yakni pengujian tertutup di Paris pada tanggal 11 sampai 14 Mei 2009. Dalam pengujian tersebut batik dianggap memenuhi tiga dari lima domain berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda yakni tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial, adat istiadat masyarakat dan perayaan-perayaan, serta kemahiran kerajinan tradisional.
Usai melewati beberapa rangkaian seleksi, di tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO pun mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan takbenda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dari pengukuhan tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional diperingati pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya.
Batik sendiri dianggap sebagai perekat bangsa dan simbol persatuan. Batik seolah menghapus strata sosial masyarakat karena nilai kebersamaan yang digaungkannya. Hari Batik Nasional menjadi cara paling tepat untuk menjaga identitas bangsa.
Batik sendiri merupakan teknik menghias atau melukis kain yang dilakukan secara tradisional. Kamu dapat mengenakan kain batik kapan pun dan di mana pun. Di zaman sekarang, batik tak cuma jadi kain yang digunakan untuk agenda-agenda resmi dan formal. Kamu bisa mengenakannya untuk keseharian.
Sejumlah komunitas dan pegiat pun telah beramai-ramai mengkampanyekan penggunaan batik untuk aktivitas harian. Apakah kamu juga mengenakan pakaian batik pada 2 oktober yang lalu?