Seorang mentor bisnis haruslah memiliki seperangkat pengetahuan, keahlian dan perspektif bisnis yang telah matang. Mentor akan membantu pebisnis baru untuk mendapatkan apa yang ingin dicapai.
Selain memberikan ilmunya, seorang mentor juga menjadi sumber inspirasi anak didiknya dalam meniti karir. Oleh karena itu keterampilan khusus harus dimiliki seorang mentor, Dengan mengetahui keterampilan diri sendiri maka akan membuatmu menjadi mentor yang lebih efektif.
Dari artikel sebelumnya, maka kita sepakat menyimpulkan jika setiap pebisnis sangat membutuhkan mentor bisnis. Terutama pebisnis pemula. Tujuannya, agar setiap langkah dan pilihan bisnis yang diambil tidak salah dan mencegah untuk mengalami kebangkrutan.
Adapun bagi kamu yang tertarik untuk menjadi mentor bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu kamu miliki agar memenuhi kriteria menjadi mentor bisnis.B eberapa kriteria dari mentor bisnis, seperti memiliki pemahaman yang luas tentang bisnis, memiliki pengalaman berbisnis, memiliki empati dan intuisi yang kuat, memiliki perspektif bisnis dan fokus yang jelas, mampu menilai sebuah masalah secara objektif dan mampu memberi motivasi dan tantangan kepada pebisnis
Apakah kamu merasa memiliki kriteria di atas? Apakah kriteria di atas memotivasi kamu untuk menjadi mentor bisnis?
meskipun kamu merasa memiliki kriteria sebagai seorang mentor bisnis, terdapat beberapa skill yang perlu kamu kuasai. Menjadi seorang mentor merupakan pengalaman yang berharga, hal ini juga dapat memberikan kesempatan bagi kamu untuk membagi ilmu dan pengalaman kepada pebisnis baru.
Berikut 5 skill penting yang perlu kamu pelajari dan kuasai agar dapat menjadi seorang mentor idaman.
1. Bisa Berkomunikasi Secara Efektif
Iya, komunikasi akan selalu menjadi hal yang utama ketika kamu berhadapan dengan manusia. Bagaimana tidak, jika komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka informasi dan ilmu yang di sampaikan tidak akan bisa diterima dengan baik oleh pendengar. Begitu juga dengan seorang mentor. Kemampuan seorang mentor dalam berkomunikasi haruslah bagus, agar peserta atau rekan kerja yang kamu bimbing dapat menyerap ilmumu dengan maksimal. Gunakan metode pendekatan komunikasi yang efektif.
2. Bisa Memahami Situasi dan Kondisi Peserta
Kamu harus memahami peserta mentormu dengan baik. Pelajari tentang latar belakang mereka, latar belakang pendidikan, pemahaman yang dimiliki dan tujuan yang ingin dicapai.
Mengenal peserta mentor dengan baik, terutama mengenal secara personal, merupakan salah satu cara untuk membangun komunikasi yang efektif.
3. Bisa Menjadi Pendengar Yang Baik
Kamu harus mendengarkan terlebih dahulu apa yang disampaikan oleh peserta mentoring. Ketahui apa yang dibutuhkan dan apa tujuannya. Pastikan setiap hal yang menjadi kegelisahan peserta mentor disampaikan semua, lalu berikan masukan dan pemahaman untuk membangun wawasan peserta mentor.
Bicarakan juga terkait komitmen dalam bisnis, termasuk di dalamnya komitmen dalam proses mentoring itu sendiri. Sampaikan bahwa komitmen harus diimplementasikan di setiap aspek.
4. Manajemen Konflik
Seorang mentor harus belajar tentang manajemen konflik. Skill ini dapat dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah yang sedang didiskusikan. Manajemen konflik dapat dilakukan dengan cara mengubah gaya bicara, perilaku dan lain-lain.
6. Kemampuan berorganisasi
Kemampuan berorganisasi juga tidak boleh diabaikan karena bisa menentukan sukses atau tidaknya metode mentoring kamu. Skill untuk organisasi akan membantu kamu dalam pembuatan jadwal, melakukan evaluasi, dan pembagian tugas.
Jika kamu memiliki skill berorganisasi maka semua akan diatur secara terstruktur agar kompetensi yang diinginkan bisa dipelajari dengan baik dan bertahap.
Itulah 5 skill yang perlu kamu miliki untuk menjadi seorang mentor bisnis. Menjadi seorang mentor bukanlah hal yang mudah, karena kamu perlu mengedepankan kepentingan banyak orang. Selain itu kamu perlu memiliki soft skill dasar untuk seorang mentor seperti rasa empati dan leadership yang baik agar bisa membimbing orang dengan tepat. Apalah kamu sudah memiliki ke 5 hal di atas?
.
