Ada banyak pekerjaan yang menuntut kita untuk memilki skill negosiasi. Mulai dari sales, manajemen, marketing, hingga customer service memerlukan kemampuan ini.
Meskipun kamu kita tidak bekerja pada bidang tersebut, skill negosiasi tetap dibutuhkan karena sejatinya dalam kehidupan sehari-hari skill ini sangat dibutuhkan. Skill ini tidak di bawa sejak lahir melainkan harus dilatih. Skill dan keahlian ini butuh waktu dan proses pembelajaran yang tidak sederhana.
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan skill negosiasi kamu.
1. Proaktif Saat Pelatihan Negosiasi
Ketika kamu mencoba meningkatkan keterampilan negosiasi melalui program pelatihan formal. Selain mencatat poin-poin penting, pikirkan juga tentang bagaimana konsep-konsep tersebut berhubungan dengan negosiasi. Bagaimana teori yang disajikan berlaku untuk praktik kamu? Jika kamu tidak mengikuti implikasi ide dunia nyata, minta klarifikasi atau contoh konkret.
Pembelajaran akan lebih baik ketika memiliki kesempatan untuk mengambil pelajaran yang serupa dari dua atau lebih pengalaman. Karena alasan ini, sikap proaktif akan sangat membantu memahami konsep yang disajikan lebih dari sekali dan lebih mungkin daripada yang lain untuk menyimpan informasi ini seiring waktu.
2. Jangan Takut Untuk Salah
Belajar negosiasi sebenarnya tidaklah sulit tapi ada beberapa faktor yang menyebabkan pelatihan tidak maksimal diantaranya masih ada rasa takut melakukan kesalahan saat membuat keputusan saat bernegosiasi. Biasanya kita sering merasa terancam dan defensif ketika menyadari bahwa telah mengambil keputusan berdasarkan intuisi yang salah. Namun tidak perlu khawatir karena perilaku seperti itu tidak mencerminkan kelemahan pribadi. Perasaan tidak nyaman dengan salah satu perilaku kita adalah langkah penting dalam perjalanan untuk meningkatkan keterampilan negosiasi.
Ketika kamu dapat menerima bahwa hampir semua orang rentan terhadap penilaian yang mewarnai keputusan dalam negosiasi. Hal ini akan memposisikan kamu dalam kondisi yang baik untuk mengadopsi pola berpikir yang lebih baik pada saat negosiasi.
3. Kontrol Emosi
Salah satu kunci keberhasilan orang yang ahli dan bernegosiasi adalah dia mampu mengendalikan emosi. Tidak mudah marah atau meledak ketika negosiasi berlangsung ketat atau mendadak bad mood ketika berhadapan dengan lawan bicara yang tidak kooperatif.
Ketika bernegosiasi kecerdasan emosional kamu akan diuji, bagaimana mempengaruhi orang lain dalam kondisi apa pun. Selain itu, pengelolaan diri yang baik juga memudahkan kamu untuk mengenali setiap sisi positif dan lawan bicara.
Perlu digaris bawahi, negosiasi tidak bisa lepas dari komunikasi. Tak mungkin kamu melakukan proses tawar menawar hanya dengan menggunakan bahasa tubuh. Kuasai keterampilan komunikasi dan kamu sudah memenangkan setidaknya 50 persen dari negosiasi.
4. Carilah Pelatih Negosiasi yang Baik
Jika harus dilatih oleh orang lain maka Kamu harus cari pelatih negosiasi yang dapat membantumu menetapkan tujuan, mencari tau teknik apa yang harus dicoba, dan memahami apa yang terjadi setelah fakta.
Pelatih negosiasi yang baik adalah mereka yang menawarkan saran yang konsisten dengan cara mereka sendiri, dalam menekankan pentingnya persiapan, melatih keterampilan negosiasi baru, dan menjelaskan hasil akhir.
5. Teruslah Berlatih
Ketika kita mengembangkan ide-ide baru menjadi strategi yang menjadi intuitif, pasti membutuhkan latihan dan waktu. Pelatihan dan studi negosiasi memungkinkan kita untuk mempraktikkan konsep, tetapi proses perubahan tidak lengkap ketika pelatihan berakhir.
Ketika kamu bersiap untuk menerapkan keterampilan negosiasi yang baru diperoleh ke tempat kerja, sangat perlu mempertahankan rasa kewaspadaan. Renungkan apa yang telah kamu pelajari dengan pikirkan konsep mana yang paling ingin diterapkan untuk negosiasi.
Itulah 5 cara melatih skill negosiasi yang bisa kamu terapkan. Ingatlah menjadi ahli dalam satu skill butuh kesabaran dan latihan yang berkelanjutan. Oleh karena itu jangan mengharapkan hasil yang instan ya. Semangat Berlatih^^
Baca Juga :
Seberapa Pentingkah Skill Negosiasi Dalam Kehidupan Sehari Hari?