Memulai sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah, ketika bisnis sudah dirintis pun, akan banyak tantangan yang harus dilewati untuk memastikan bisnis tetap berkembang dan menghasilkan keuntungan.
Berbisnis di level UMKM sangat disarankan untuk pemula yang ingin belajar bisnis. Tapi bukan berarti berbisnis di level ini mudah dilakukan. Oleh karena itu, sebelum mulai merintis sebuah bisnis, kamu perlu memperhatikan hal apa aja sih yang bisa menghalangi kelancaran bisnis UMKM-mu. Berikut 5 kesalahan pebisnis UMKM yang mesti kamu hindari.
Perencanaan Kurang matang
Kebanyakan pelaku UMKM tidak dapat merealisasikan ide-ide nya karena strategi perencanaan yang kurang matang. Jika kamu ingin menjadi salah satu pelaku bisnis UMKM, kamu harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi dan merealisasikan tindakan yang nyata terhadap ide-ide yang kamu miliki.
Eksekusi dan realisasi atas ide tersebut tentunya harus terukur sesuai dengan kondisi yang sedang kamu hadapi. Karena hal tersebut akan membantu kamu memajukan perjalanan bisnis UMKM kedepannya.
Kamu harus menyiapkan catatan untuk menampung setiap ide-ide yang kamu miliki agar tidak hilang begitu saja. Dengan demikian nantinya kamu akan dapat mencatat ide yang tiba-tiba muncul yang kemudian hari akan bisa segera kamu eksekusi.
Penting bagimu untuk memperhatikan bahwa ide yang luar biasa sekalipun tidak akan dapat membuat kamu sukses. Apalagi jika kamu tidak menjalankannya dengan strategi perencanaan serta persiapan yang benar-benar matang.
Pengelolaan Keuangan Yang Kurang Baik
Pengelolaan keuangan yang tidak bagus dan berantakan merupakan salah satu bentuk kesalahan di dalam bisnis UMKM yang sering terjadi. Tidak sedikit juga pelaku UMKM yang justru mengalami kebangkrutan karena kesalahan ini.
Hal ini biasa disebabkan karena kurangnya kegiatan pencatatan pengeluaran serta pencatatan pemasukan, dengan dalih usahanya yang masih dalam bentuk skala kecil.
Menyepelekan hal tersebut merupakan salah satu bentuk kesalahan yang sangat fatal. Sebab dalam dunia bisnis UMKM utamanya tidak memperhatikan baru atau lama, besar atau kecilnya sebuah usaha.
Akan tetapi melakukan pengelolaan keuangan yang teliti dan cermat adalah kunci utama agar bisnis UMKM bisa menjadi sukses. Agar tidak berujung pada kebangkrutan, ada baiknya untuk kamu melakukan pencatatan anggaran yang detail sebelum memulai berbisnis.
Dalam hal ini, kamu bisa memulainya dengan melakukan pencatatan terhadap nominal modal usaha, seperti biaya untuk produksi, dana operasional dan dana tak terduga (darurat).
Belum Menemukan Keunggulan Produk
Banyak pebisnis pemula yang gegabah memulai usaha hanya karena tren yang lagi berkembang, padahal belum tentu produknya dibutuhkan pasar. Sebelum menentukan produk usaha yang mau kamu buat, hal pertama yang harus dilakukan yakni melakukan riset, apa yang dibutuhkan oleh pasar. Sebuah produk usaha harus berawal dari permasalahan yang ada di masyarakat, bagaimana produk kamu bisa menjawab permasalahan dan kebutuhan yang ada.
Setelah itu, temukan keunggulan produk yang menjadi keunikan dan bisa meningkatkan daya jual. Bisa berupa kemasan, rasa, harga, bahan baku, desain sampai pelayanan konsumen, temukan hal yang membedakan produk kamu dengan produk serupa di pasaran.
Tidak Punya Tim
Untuk memulai bisnis UMKM, memang sudah maklum jika dalam hal ini kamu akan lebih banyak turun tangan sendiri dalam berbagai macam urusan. Dari pengeraman ide, mempersiapkan dana anggaran, dana produksi, pembuatan brand, sampai menentukan target pasar akan menjadi tanggung jawab kamu seorang.
Namun, bukan berarti dalam hal ini kamu harus mengerjakan itu sendirian secara terus menerus. Di sini kamu dapat menggunakan bantuan jasa dan juga bantuan teknologi untuk meminimalisir beban kerja yang kamu punya.
Kamu bisa mengatasi hal ini jika target penjualan dan permintaan pasar semakin tinggi, selain itu kamu sudah tidak mampu mengejar target produksi secara sendiri. Penting untukmu melakukan perekrutan staf agar kamu dapat fokus pada kegiatan pendistribusian.
Karena kamu baru mulai atau mengembangkan bisnismu, dan jika kamu belum berani mengerjakan staf, kamu dapat merekrut pegawai harian atau mingguan untuk meminimalisir pembiayaan.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan juga kemajuan internet hari ini. Kamu bisa menggunakan jasa sekali bayar untuk mengerjakan bagian-bagian terentu. Seperti pengerjaan desain, foto produk, jasa pembuatan toko online dan sejenisnya.
Intinya dalam hal ini, kamu harus memahami ya kalau kamu bisa lebih selektif untuk memilih mana pekerjaan yang memerlukan bantuan jasa lain dan mana yang tidak.
Pelayanan Konsumen yang Buruk
Kesalahan menjalankan bisnis UMKM selanjutnya terletak pada pelayanannya yang buruk. Padahal pelayanan konsumen sangat berpengaruh pada reputasi brand dan kelangsungan bisnismu.
Namun, tidak sedikit dari para pelaku UMKM mengabaikan hal tersebut, dan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal. Perlu kamu ketahui, pelayanan yang baik menjadi salah satu kunci penting untuk meningkatkan keloyalan para konsumen.
Jika kamu tidak dapat memberikan pelayanan yang baik, konsumen akan menjadi kecewa dan tidak akan membeli produk UMKM yang kamu tawarkan.
Sebaliknya, kamu harus memperhatikan beberapa aspek seperti, kurangnya etika terhadap konsumen yang membuat konsumen menjadi tidak nyaman. Kemudian mengabaikan masukan konsumen terhadap produk. Usahakan kamu dapat menerima setiap masukan dari konsumen untuk bisa dijadikan evaluasi terhadap produk yang kamu pasarkan.
Faktor berikutnya yaitu terlalu fokus mencari pelanggan baru sehingga mengabaikan pelanggan lama juga termasuk kesalahan fatal. Usahakan tetap jaga komunikasi yang baik dengan pelanggan lama ya kamu, hal ini untuk menjaga esensi dari produk yang kamu pasarkan.
Maka dari itu, untuk kamu yang ingin memulai usaha UMKM, perlu banget ya nantinya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen. Sehingga mereka merasa puas dan tidak kapok untuk membeli produk yang kamu jual.
Penetapan Harga yang Terlalu Rendah
Persaingan yang ketat membuat pelaku bisnis UKM memasang harga rendah untuk produknya. Mereka berpikir bahwa memberikan harga terendah bisa menarik minat konsumen. Padahal, hal ini tidak selalu benar. Dengan memasang harga terendah, pasti ada kualitas yang diabaikan. Terlebih, tidak semua konsumen memprioritaskan harga murah. Ada konsumen yang rela membeli dengan harga sedikit mahal asal mereka bisa mendapatkan kualitas yang lebih oke. Kabar buruknya, kamu akan kehilangan konsumen semacam ini.
Jika saat ini kamu berpikir banyak konsumen membeli produk kamu karena harga yang lebih kompetitif, bisa jadi kamu salah. Pasalnya, apabila ada kompetitor lain yang memasang harga lebih rendah dari kamu, maka konsumen akan berpindah ke kompetitor tersebut. Jadi, menurunkan harga terlalu rendah bukan jawaban untuk meraup keuntungan. Jika kamu berniat menurunkan harga tanpa menurunkan kualitas, itu hal yang mustahil karena justru kamu kan mengalami kerugian.
Konten Pemasaran Yang Tidak Efektif
Banyak pebisnis yang tidak menjalankan strategi pemasaran dengan baik, sehingga usahanya terkesan monoton dan tidak berkembang. Lakukanlah promosi secara berkala, baik secara offline dan online dan jangan lupa munculkan variasi-variasi baru agar bisnis kamu tetap bertahan.
Itulah 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh para pebisnis UMKM. Bagi kamu yang baru mulai merintis tetap semangat ya. Semoga usahanya semakin berkembang dan bermanfaat.